Senin, 02 Juli 2012

depresi pada wanita karir


Depresi Pada Wanita Karir
03 July 2012

Menjadi wanita karir merupakan sebuah pilihan yang bisa meningkatkan prestige bagi seorang wanita di tengah-tengah kehidupan di masyarakat. Akan tetapi akan menjadi terasa sedikit sulit jika seorang wanita sedang sibuk menekuni karirnya sekaligus menajdi seorang istri dan ibu di ruang lingkup keluarganya.

Mungkin bagi sebagia besar wanita di Indonesia akan mengalami kesulitan memerankan tiga peranan sekaligus menjadi seorang wanita karir, istri, dan seorang ibu. Namun terdapat juga sebagian besar wanita karir di Indonesia yang memimpikan kehidupan karirnya seimbang dengan kehidupan rumah tangganya.

Namun bagi wanita karir yang merasakan kesulitan dalam menyeimbangkan kehidupan karir dan rumah tangganya janganlah pernah memaksakan untuk meraih keselarasan dalam karir maupun kehidupan rumah tangga karena hanya akan menimbulkan stress atau depresi.
http://www.perempuan.com/asset/files/data/wanitakarir.1_.jpg
Sebuah penelitian mengenai kehidupan para wanita karir menunjukkan bahwa bagi para wanita karir yang mampu menyeimbangkan kehidupan karir dan kehidupan rumah tangganya, akan mempunyai resiko depresi yang lebih besar.

Lebih besar dari pada wanita karir yang menerima kenyataan bahwa mereka akan sangat sulit untuk mendapatkan suasana yang harmonis dan seimbang antara karir dan rumah tangga.

Tentu fakta ini akan dibenarkan oleh para wanita karir yang mempunyai peran tripel baik menjadi wanita yang berprofesi di kantor, menjadi istri, dan sekaligus menjadi istri.

Terlebih lagi jika wanita karir yang sudah berstatus menjadi seorang ibu. Mereka akan merasakan kehidupan yang sangat sulit khususnya untuk bisa membagi waktu antara karir dan peran mereka sebagai ibu untuk anak-anaknya.

Depresi berat kemungkinan akan rentan terjadi pada wanita karir yang menekuni hidupnya sebagai istri dan anak karena akan sangat berpotensi ketika suami dan anak-anak meminta perhatian dan perannya sebagai istri dan ibu yang baik.

Depresi akan semakin berat ketika terjadi konflik dengan atasan atau bawahan di kantor. Kedua faktor tersebut menjadi faktor utama besarnya depresi yang terjadi pada wanita karir.

Bagi sebagian kecil wanita karir yang sudah berumah tangga masih bisa mengatasi permasalahan-permasalahan yang mungkin timbul seperti pada kasus di atas.

Mereka dengan mulus bisa mengatasi masalah-masalah baik di ruang lingkup kantor maupun di ruang lingkup rumah tangganya. Aatu bahkan mereka bisa dengan bebas terhindar dari masalah-masalah kantor dan rumah tangga. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan mengatasi stress:

•     Pengalaman kerja
•     Tingkat kemampuan mengatasi masalah
•     Support keluarga, atasan/ bawahan, dan rekan kerja
•     Kemampuan menghadapi realita
•     Tingginya nilai-nilai keluarga yang sudah dipelajari sejak kecil

Tips-tips mengatasi depresi
Bagaimana cara mengatasi stress yang timbul karena tripel peran ini? Tips yang pertama adalah jangan menyimpan keluhan di dalam batin sendiri. Cobalah untuk sharing dengan suami atau rekan kerja tentang keluhan yang tengah dihadapi.

Tips kedua adalah tetap optimis bahwa kita bisa mengatasi masalah-masalah dengan baik. Kita harus yakin bahwa setiap permasalahan yang timbul akan ada jalan keluarnya.

Tips ketiga adalah refreshing atau berlibur untuk menghilangkan penat dan stress yang ada di benak kita. Berlibur dengan keluarga akan menjadi obat yang sangat mujarab untuk menghilangkan stress atau bosan pada pekerjaan.

Tips keempat adalah jika permasalahan sudah terlalu berat dan panas sebaiknya segera konsultasikan pada pihak yang kompeten dalam hal depresi atau stress. (yz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar