Pengamatan
aliran anak punk dari sudut budaya
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis
Perubahan Tingkah Laku I
Dosen
Pengampu
:
Bu.Sri
Adi Nurhayati.S.Psi,MM
Disusun
Oleh :
Nama : RAGIL ANTO NINGRUM
Kelas : IV B / BK
NPM : 1110500118
BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
2012
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur atas kehadirat tuhan yang
maha Esa yang telah memberikan kami kekuatan berupa kesehatan sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Mengamati anak punk dari segi budaya”yang kami ajukan untuk memenuhi tugas mata
kuliah APTL 1
Terimakasih kami ucapkan kepada :
- Tuhan yang maha Esa yang selalu memberikan kasih sayang-Nya
- Orang tua kami yang selalu mendukung demi kebaikan kami
- Dosen bimbingan kelompok kami, ibu. Sri Adi Nur Hayati.S.Psi.MM, yang telah membimbing kami untuk menyelesaikan tugas ini
Kami berharap
makalah ini akan bermanfaat bagi kami sebagai tim penyusunnya atau orang
lain yang membacanya, meskipun masih banyak kekurangan yang terdapat makalah
ini tetapi kami berharap makalah ini akan membawa kebaikan bagi kita semua.
Amin
Tim
Penyusun, 24 juli 2012
·
IDENTIFIKASI MASALAH
Pada masa kini dengan adanya globalisasi, banyak
sekali kebudayaan yang masuk ke Indonesia. Sehingga tidak dipungkiri lagi
muncul banyak sekali kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat.
Kelompok-kelompok tersebut muncul dikarenakan adanya persamaan tujuan dari
masing-masing individu, maka muncul kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat.
Kelompok-kelompok social itu diantaranya terbentuk dari beberapa anak muda yang
mempunyai tujuan serta mempunyai sebuah tujuan dan ideologi yang sama,anak punk tersebut sangat menyukai degan budayanya
sendiri,karena mereka sengat mencintai dengan hal-hal jalanan maupun tentang
punk.
Dengan gaya dandanan rambut di cat dihadapkan
keatas serta memakai anting-anting. Setiap hari mereka biasa berkumpul di pusat
keramaina kota, seperti perempatan atau dipertigaan jalan, dan memiliki gaya
khas tersendiri. Namun kadang mereka juga menempati lahan kosong maupun
bangunan-bangunan yang tidak terpakai. Mereka melakukan aktivitas seperti makan
dan tidur juga di tempat itu. Dan kita juga akan sering menjumpai pada acara-acara
musik atau konser. Mereka mempunyai motto equality (persamaan hak),
karna itulah banyak diantara remaja-remaja yang tertarik dengan komunitas itu.
“Punk” hanya aliran tetapi jiwa dan
kepribadian pengikutnya, akan kembali lagi ke masing-masing individu.
Anak punk yang berada di jalanan ada sebagian
masih sekolah, namun tidak sedikit yang tidak bersekolah. Mereka yang tidak
sekolah biasanya memang sudah lepas dari orang tua, mereka yang benar-benar
sudah hidup terbiasa di jalanan. Sehingga tidak ada kontrol sama sekali dari
keluarga mereka. Banyak kegiatan yang mereka lakukan saat berada di jalanan
antara lain dengan cara mengamen, ada juga yang menjadi pengatur jalan (polisi
cepek) di perempatan atau pertigaan, dan sebagainya. Mereka melakukan semua itu
beralasan hanya untuk mencari sesuap nasi, karena dengan cara-cara itu mereka
bisa mendapatkan uang. Namun sebagian anak punk juga ada yang menjual segala
sesuatu tentang punk mulai dari t-shirt, kaset CD, jaket, aksesoris punk
dan sebagainya dijual di sebuah toko kecil yang biasa mereka sebut dengan distro.dan
anak punk tersebut jika ada konser-konser,anak punk tersebut berkumpul dalm
satu tempat untuk berunding atau sebagainya.dan biasanya didalam konser
tersebut sebagian besar anak tersebut berkelahi dengan ank yang lainnya.
Perilaku
kehidupan komunitas punk di (Indonesia) bagi masyarakat luas dianggap sebagai
perilaku yang menyimpang identik dengan sebuah kekerasan, pengacau, berandal,
dan sebagainya. Bagi mereka kekerasan hanyalah suatu tindakan bodoh namun entah
kenapa hampir setiap acara musik yang diadakan oleh mereka selalu terjadi
keributan. Kekerasan yang mereka lakukan kadang muncul karena dari pengaruh
minuman keras. Minuman keras sudah tidak terlepas dari kehidupan mereka yang
sebagian besar memang peminum minuman keras.
Kekerasan
dalam komunitas mereka sendiri tidak jarang terjadi. Perkelahian antar anak
Punk atau sekedar saling melakukan tindakan kekerasan ketika mereka berjoget
didepan panggung sebuah acara musik punk. Kekerasan saat mereka menikmati musik
ini seperti sudah menjadi sebuah ritual dalam komunitas punk. Saling memukul
dan saling menendang bahkan bergulat bergulingan menjadi hal yang biasa saat
mereka berjoget mengikuti irama lagu. Hal ini mereka anggap sebagai ungkapan kebebasan.
Dalam komunitas ini kekerasan tidaklah menjadi sesuatu yang anti sosial.
Menurut mereka, mereka melakukan kekerasan biasanya karena mereka diganggu
lebih dahulu. Namun mereka bukanlah sumber dari kekacauan.
Menurut ilmu
sosiologi, perilaku seseorang dipengaruhi pada empat faktor. Yang pertama
lingkungan keluarga, ketika orang tua mengajarkan perilaku sopan santun
terhadap anak mulai dari usia dini dan memperhatikan serta melakukan kontrol
terhadap kehidupan mereka. Maka seseorang anak akan terbiasa untuk melakukan
kebiasaan yang diajarkan oleh orang tua. Namun ketika orang tua tidak melakukan
itu, maka anak akan sangat mudah dipengaruhi oleh faktor lingkungan lainnya.
Yang kedua
faktor pertemanan, pada usia remaja anak akan lebih sering bersama teman karena
masa ini adalah mereka mulai mengerti indahnya memiliki teman. Sehingga mereka
mulai merasa ada rasa kenyamanan dan timbul kepercayaan tentang apa yang
dikatakan seorang teman dari pada keluarga. Karena kadang orang tua kurang bisa
mengerti apa yang anak inginkan. Maka mereka lebih percaya teman yang biasanya
bisa lebih mengerti keadaannya. Namun disinilah akan timbul sisi positif atau
negatif, sebab tidak semua yang dianggap teman oleh anak memberikan suatu
solusi positif.
Yang ketiga
adalah lingkungan sekolah, merupakan rumah kedua bagi para remaja yang
memperoleh pendidikan formal dan dididik oleh para guru. Lingkungan ini
merupakan temapt untuk mencari ilmu dan belajar meningkatkan kemampuan daya
fikirnya. Sehingga dalam lingkungan sekolah guru memegang peranan yang penting,
sebab guru bagaikan pengganti orang tua. Karena itu diperlukan guru yang arif
bijaksana, mau membimbing dan mendorong anak didik untuk aktiv dan maju,
memahami perkembangan remaja serta seorang yang dapat dijadikan tauladan
Yang keempat
adalah faktor lingkungan sekitar, sebagian besar seorang anak akan terbentuk
karakternya karena faktor lingkungan mereka tinggal. Karena secara tidak
disengaja maupun disengaja perilaku anak akan meniru apa yang mereka lihat yang
biasa dilakukan pada lingkungan sekitar mereka tinggal. Contoh anak yang hidup
di lingkungan para pecandu narkoba, maka tanpa ada kontrol dari beberapa pihak
seperti keluarga ataupun dari kesadaran diri mereka sendiri akan mudah untuk
terjun pada dunia itu. Jadi para orang tua sebaiknya berhati-hati dalam
mendidik anaknya. Berikan mereka sebuah kebebasan namun ada batasnya. Sehingga
anak tidak mereasa tertekan dengan hanya kemauan orang tua, namun mereka akan
merasakan kenyamanan yang mereka inginkan.
·
DIAGNOSA MASALAH
1. Pengaruh dari lingkungan
pergaulan.
2. Ingin Perhatikan oleh lingkungan
sekitarnya.
3. Adanya pengaruh globalisasi .
4. Kurangnya perhatian dari kedua
orang tuanya.
5. Ingin merasa bebas,tidak mau
adanya aturan yang membuat anak punk tersebut tidak bebas.
·
PROGNOSA
Kemungkinan terjadinya anak punk
tersebut kurangnya perhatian dari lingkungan keluarga,atau kurang dukungan di
lingkungan keluarganya,sehingga
memutuskan untuk menjadi anak punk,yang menurut masyarakat tidak baik atau
bisa juga disebut negatif yang bisa merugikan orang lain maupun dirinya
sendiri,akan tetapi sebenarnya punk tersebut tidak semuanya negatif,ada pula hal yang positif.tidak
memiliki teman atau sering dikucilkan oleh masyarakt sekitar,sehingga mereka
merasa kurang percaya diri dalam lingkungan masyarakat.dengan memberikan
informasi berkaitan dengan pemikiran yang tepat yang dilakukan dalam proses
diagnosis dapat melakukan tindakan penyelesaian masalah.
Jika tidak cepat dalam
menyelesaikan masalah,maka yang akan terjadi yaitu :
1.
Masyarakat
selalu mengucilkan para anak punk.
2.
Salalu
direndahkan.
3.
Anak
punk akan menjadi lebih buruk dari sebelumnya,sehingga membuat masyarakat
berfikiran yang selalu negatif.
4.
Anak
punk tidak akan mendapatkan penghargaan,walau pun dia sudah menunjukan
kekreatifannya terhadap masyarakat.
Rencana selanjutnya yang akan
dilakukuan yaitu :
1.
Memberikan
pengertian terhadap masyarakat jika semua anak punk itu jelek atau negatif,akan
tetapi anak punk pun dapat kreatif atau memiliki sifat yang positif.
2.
Memberikan
pengertian terhadap anak punk kalau budaya kita
sangat lah berbeda dengan budaya asing.
3.
Memberikan
pengarahan kalau menjadi orang yang brutal itu tidak semuanya benar atau baik
untuk dirinya sendiri.
·
TREATMENT
Sehingga dalam hal ini dapat digunakan teknik dalam
pendekatan behavioralistik, sebagai berikut :
1.
Latihan Asertif : Dalam
teknik ini klien diminta untuk menyatakan perilaku yang benar dan salah.
2.
Pengkondisian Aversi : Dalam teknik ini
konselor dapat sedikit membantu untuk menghilangkan kebiasaan yang tidak
baik/buruk.Dengan adanya teknik ini bermaksud untuk sedikit menghilangkan
biasaannya yang kurang baik.
3.
Pembentukan Tingkah laku Model : Dalam teknik
ini konselor dapat membantu/membentuk tingkah laku yang baru pada klien dan
baik.contohnya konselor dapat meberikan contoh model/artis populer yang dikagumi oleh klien,.
Sehingga
dapat di lakukan dengan menggunakan teknik dalam humanistik sebagai berikut :
1.
acceptance
(penerimaan), dalam teknik ini konselor harus bisa menerima keadaan
kliennya.baik itu keadaan yang baik maupun yang baik,sehinnga anak punk
tersebut merasa nyaman dan tenang,tidak merasa grogi maupun merasa bersalah
agar antara konselor dan klien bisa menjadi akrab seperti teman yang lainnya.
2.
respect (rasa
hormat),Konselor harus bisa menghormati pendapat dari klien agar klien bisa
mengutarakan apa yang dia ingin bicarakan.
3.
understanding
(pemahaman), konselor harus dapat memahami pilihan yang sudah diputuskan oleh
klien menjadi anak punk,konselor juga harus dapat memahami tentang apa itu punk
rock secara baik.
4.
reassurance
(menentramkan hati), dalam teknik ini konselor harus dapat menenangkan hati
kliennya yang sedang mengalami kemarahan/emosi yang sangat tinggi.
5.
encouragement
(memberi dorongan), Konselor harus bisa memberikan motivasi yang positif dengan
klien agar klien bisa berbuat yang lebih baik,dan konselor juga bisa memotivasi
klien agar menjadi orang yang lebih kreatif lagi agar dapat diterima dilingkungan
masyarakat sekitar dan masyarakat tidak hanya memandang sebelah mata anak
punk,sehingga masyarakat dapat menerima karya dari anak punk tersebut/kliennya.
Evaluasi/Follow
up
Langakah yang
efektif sudah dilakukan,dalam langkah ini untuk membantu anak punk untuk
berfikir yang lebih baik lagi dan tidak membuat kericuhan dalam menonton koser
maupun didaerah orang lain,
atau membantu klien kembali memecahkan masalah-masalah baru yang yang
menurutnya tidak bisa diselesaikan dengan dirinya sendiri maupun kelompok
berkaitan dengan masalah semula jika konseling yang pertama gagal. Dalam kasus
ini konselor dapat melakukan evaluasi dengan cara memantau tingkah laku klien
apakah sudah dapat diterima masyarakat dan sudah tidak bertindak brutal,sehingga
konseling tersebut tidak gagal atau pun sia-sia.
Best 4X Sonic's Ultimate Portable Sega Genesis Controller
BalasHapusThe titanium frames 4-button controller titanium grades allows titanium quartz you to connect four Sega Genesis and how strong is titanium Mega Drive price of titanium controllers via USB, which allows you to easily switch between Sega CD
read here dildos,wholesale sex doll,dildos,real dolls,sex doll,dog dildo,horse dildo,horse dildo,horse dildo read the full info here
BalasHapusb863c3qkmqv890 Bullets And Eggs,dildo,sex chair,huge dildos,sex chair,silicone sex doll,glass dildos,adult sex toys,sex toys t527k3alalh906
BalasHapus