Senin, 02 Juli 2012

mengenal negara jepang


BAB I
Pendahuluan
Jepang (bahasa Jepang: Nippon/Nihon,nama resmi: Nipponkoku/Nihonkoku) adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Republik Rakyat Cina, Korea, dan Rusia. Pulau-pulau paling utara berada di Laut Okhotsk, dan wilayah paling selatan berupa kelompok pulau-pulau kecil di Laut Cina Timur, tepatnya di sebelah selatan Okinawa yangbertetangga dengan Taiwan. Jepang merupakan Negara yang di juluki Negara matahari dan Negara bunga sakura, mengapa demikian? Karena di Negara jepang mayoritas beragama Shinto yang menyembah matahari sehingga disebut Negara matahari, sedangkan julukan Negara bunga sakura di berikan karena banyak bunga sakura yang tumbuh si tanah jepang, bahkan untuk menyambut musim semi sakura orang jepang mempunyai suatu tradisi, yaitu biasa disebut perayaan hanami (perayaan melihat mekarnya bunga) sebagai symbol kebahagiaan karena datangnya musim semi, di mana di saat itu bunga sakura mekar dengan cantiknya. Di setiap budayanya mempunyai arti tersendiri. Dari zaman jomon sampai zaman hesei sekarang, orang jepan mampu melestarikan kebudayaannya sendiri.
 Jepang yang mempunyai kebudayaan yang unik membuat Negara bunga sakura itu banyak di kenal masyarakat dunia salah satunya Indonesia. kebudayaan jepang yang sampai saat ini masih dilakukan dalam berbagai kesempatan misalkan perayaan hanami, di karenakan masyarakat jepang mencintai kebudayaannya sendiri dan mau menjaganya. Orang jepang mau memakai pakaian seberat dan setebal kimono untuk sekedar menghadiri upacara resepsi pernikahan, sekarang kita tahu bagaimana cintanya warga jepang pada kebudayaannya sendiri. Adakalanya kita perlu mengetahui seperti apa kebudayaan jepang itu, mungkin dengan mengetahui beberapa kebudayaan jepang kita bisa sedikit meniru cara melestarikan kebudayaannya, mungkin bisa saja kebudayaan kita tetap terjaga dan tetap di lakukan seperti kebudayaan jepang





BAB II
Isi Makalah
A. Mengenal Negara Jepang
Jepang merupakan Negara yang terdiri dari 6.852 pulau yang membuatnya merupakan suatu kepulauan layaknya Indonesia. Pulau-pulau utama dari utara ke selatan adalah Hokkaido, Honshu (pulau terbesar), Shikoku, dan Kyushu. Sekitar 97% wilayah daratan Jepang berada di keempat pulau terbesarnya. Sebagian besar pulau di Jepang bergunung-gunung, dan sebagian di antaranya merupakan gunung berapi. Gunung tertinggi di Jepang adalah Gunung Fuji yang merupakan sebuah gunung berapi.
Penduduk Jepang berjumlah 128 juta orang, dan berada di peringkat ke-10 negara berpenduduk terbanyak di dunia. Tokyo secara de facto adalah ibu kota Jepang, dan berkedudukan sebagai sebuah prefektur. Tokyo Raya adalah sebutan untuk Tokyo dan beberapa kota yang berada di prefektur sekelilingnya. Sebagai daerah metropolitan terluas di dunia, Tokyo Raya berpenduduk lebih dari 30 juta orang.
Menurut mitologi tradisional, Jepang didirikan oleh Kaisar Jimmu p ada abad ke-7 SM. Kaisar Jimmu memulai mata rantai monarki Jepang yang tidak terputus hingga kini. Meskipun begitu, sepanjang sejarahnya, untuk kebanyakan masa kekuatan sebenarnya berada di tangan anggota-anggota istana, shogun, pihak militer, dan memasuki zaman modern, di tangan perdana menteri. Menurut Konstitusi Jepang tahun 1947, Jepang adalah negara monarki konstitusional di bawah pimpinan Kaisar Jepang dan Parlemen Jepang.Sebagai negara maju di bidang ekonomi, Jepang memiliki produk domestik bruto terbesar nomor dua setelah Amerika Serikat, dan masuk dalam urutan tiga besar dalam keseimbangan kemampuan berbelanja. Jepang memiliki kekuatan militer yang memadai lengkap dengan sistem pertahanan moderen seperti AEGIS serta armada besar kapal perusak.




Dalam perdagangan luar negeri, Jepang berada di peringkat ke-4 negara pengekspor terbesar dan peringkat ke-6 negara pengimpor terbesar di dunia. Sebagai negara maju, penduduk Jepang memiliki standar hidup yang tinggi (peringkat ke-8 dalam Indeks Pembangunan Manusia) dan angka harapan hidup tertinggi di dunia menurut perkiraan PBB. Dalam bidang teknologi, Jepang adalah negara maju di bidang telekomunikasi, permesinan, dan robotika.
a. Sejarah dibalik kejayaan Jepang
            Pada 31 Maret 1854, kedatangan Komodor Matthew Perry dan "Kapal Hitam" Angkatan Laut Amerika Serikat memaksa Jepang untuk membuka diri terhadap Dunia Barat melalui Persetujuan Kanagawa. Persetujuan-persetujuan selanjutnya dengan negara-negara Barat pada masa Bakumatsu membawa Jepang ke dalam krisis ekonomi dan politik. Kalangan samurai menganggap Keshogunan Tokugawa sudah melemah, dan mengadakan pemberontakan hingga pecah Perang Boshin tahun 1867-1868. Setelah Keshogunan Tokugawa ditumbangkan, kekuasaan dikembalikan ke tangan kaisar (Restorasi Meiji) dan sistem domain dihapus.
Semasa Restorasi Meiji, Jepang mengadopsi sistem politik, hukum, dan militer dari Dunia Barat. Kabinet Jepang mengatur Dewan Penasihat Kaisar, menyusun Konstitusi Meiji, dan membentuk Parlemen Kekaisaran. Restorasi Meiji mengubah Kekaisaran Jepang menjadi negara industri modern dan sekaligus kekuatan militer dunia yang menimbulkan konflik militer ketika berusaha memperluas pengaruh teritorial di Asia. Setelah mengalahkan Cina dalam Perang Sino-Jepang dan Rusia dalam Perang Rusia-Jepang, Jepang menguasai Taiwan, separuh dari Sakhalin, dan Korea.
Pada awal abad ke-20, Jepang mengalami "demokrasi Taisho" yang dibayang-bayangi bangkitnya ekspansionisme dan militerisme Jepang. Semasa Perang Dunia I, Jepang berada di pihak Sekutu yang menang, sehingga Jepang dapat memperluas pengaruh dan wilayah kekuasaan. Jepang terus menjalankan politik ekspansionis dengan menduduki Manchuria pada tahun 1931. Dua tahun kemudian, Jepang keluar dari Liga Bangsa-Bangsa setelah mendapat kecaman inter


nasional atas pendudukan Manchuria. Pada tahun 1936, Jepang menandatangani Pakta Anti-Komintern dengan Jerman Nazi, dan bergabung bergabung bersama Lukisan perang sino Jerman dan Italia membentuk Blok Poros pada tahun 1941.
Pada tahun 1937, invasi Jepang ke Manchuria memicu terja dinya Perang Sino-Jepang Kedua (1937-1945) yang membuat Jepang dikenakan embargo minyak oleh Amerika Serikat Pada 7 Desember 1941, Jepang menyerang pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbor, dan menyatakan perang terhadap Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda. Serangan Pearl Harbor menyeret AS ke dalam Perang Dunia II. Setelah kampanye militer yang panjang di Samudra Pasifik, Jepang kehilangan wilayah-wilayah yang dimilikinya pada awal perang. Amerika Serikat melakukan pengeboman strategis terhadap Tokyo, Osaka dan kota-kota besar lainnya. Setelah AS menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki,
Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945 (Hari Kemenangan atas Jepang).
Perang membawa penderitaan bagi rakyat Jepang dan rakyat di wilayah jajahan Jepang. Berjuta-juta orang tewas di negara-negara Asia yang diduduki Jepang di bawah slogan Kemakmuran Bersama Asia. Hampir semua industri dan infrastruktur di Jepang hancur akibat perang. Pihak Sekutu melakukan repatriasi
besar-besaran etnik Jepang dari negara-negara Asia yang pernah diduduki Jepang. Pengadilan Militer Internasional untuk Timur Jauh yang diselenggarakan pihak Sekutu mulai 3 Mei 1946 berakhir dengan dijatuhkannya hukuman bagi sejumlah pemimpin Jepang yang terbukti bersalah melakukan kejahatan perang.
Kini jepang memiliki berbagai keunikan dalam perkembangannya, keunikan keunikan tersebut terwujud dalam gaya hidupnya, seperti harajuku, yakuza Gambar: Bom hirosima dan Nagasaki dizaman modern, lalu hara-kiri yang masih popular hingga kini, dan masih banyak gaya hidup yang menarik lainnya.




B. Harajuku
Harajuku adalah sebutan populer untuk kawasan di sekitar Stasiun JR Harajuku, Distrik Shibuya, Tokyo. Kawasan ini terkenal
sebagai tempat anak-anak muda berkumpul. Lokasinya mencakup sekitar Kuil Meiji, Taman Yoyogi, pusat perbelanjaan Jalan Takeshita, department store Laforet, dan Gimnasium Nasional Yoyogi. Harajuku bukan sebutan resmi untuk nama tempat, dan tidak dicantumkan sewaktu menulis alamat.
Sekitar tahun 1980-an, Harajuku merupakan tempat berkembangnya subkultur Takenoko-zoku. Sampai hari ini, kelompok anak muda berpakaian aneh bisa dijumpai di kawasan Harajuku. Selain itu, anak-anak sekolah dari berbagai pelosok di Jepang sering memasukkan Harajuku sebagai tujuan studi wisata sewaktu berkunjung ke Tokyo. Sebenarnya sebutan "Harajuku" hanya digunakan untuk kawasan di sebelah utara Omotesando. Onden adalah nama kawasan di sebelah selatan Omotesando, namun nama tersebut tidak populer dan ikut disebut Harajuku.
a. Sejarah harajuku
Sebelum zaman Edo, Harajuku merupakan salah satu kota penginapan (juku) bagi orang yang bepergian melalui rute Jalan Utama Kamakura. Tokugawa Ieyasu menghadiahkan penguasaan Harajuku kepada ninja dari Provinsi Iga yang membantunya melarikan diri dari Sakai setelah terjadi Insiden Honnōji.
Di zaman Edo, kelompok ninja dari Iga mendirikan markas di Harajuku untuk melindungi kota Edo karena letaknya yang strategis di bagian selatan Jalan Utama Kōshū. Selain ninja, samurai kelas Bakushin juga memilih untuk bertempat tinggal di Harajuku. Petani menanam padi di daerah tepi Sungai Shibuya, dan menggunakan kincir air untuk menggiling padi atau membuat tepung.
Di zaman Meiji, Harajuku dibangun sebagai kawasan penting yang menghubungkan kota Tokyo dengan wilayah sekelilingnya. Pada tahun 1906, Stasiun JR Harajuku dibuka sebagai bagian dari perluasan jalur kereta api Yamanote. Setelah itu, Omotesando (jalan utama ke kuil) dibangun pada tahun 1919 setelah Kuil Meiji didirikan.

Setelah dibukanya berbagai department store pada tahun 1970-an, Harajuku menjadi pusat busana. Kawasan ini menjadi terkenal di seluruh Jepang setelah diliput majalah fesyen seperti Anan dan non-no. Pada waktu itu, kelompok gadis-gadis yang disebut Annon-zoku sering dijumpai berjalan-jalan di kawasan Harajuku. Gaya busana mereka meniru busana yang dikenakan model majalah Anan dan non-no.
Sekitar tahun 1980-an, Jalan Takeshita menjadi ramai karena orang ingin melihat Takenoko-zoku yang berdandan aneh dan menari di jalanan. Setelah ditetapkan sebagai kawasan khusus pejalan kaki, Harajuku menjadi tempat berkumpul favorit anak-anak muda. Setelah Harajuku makin ramai, butik yang menjual barang dari merek-merek terkenal mulai bermunculan di Omotesando sekitar tahun 1990-an.
C. Yakuza Moderen
Waktu pun berlalu, kaum Bakuto[1] dan Tekiya[2] menjadi satu identitas sebagai Yakuza. Kaum yang asalnya bertugas melindungi masyarakat – menjadi ditakuti masyarakat. Para pimpinan Jepang memanfaatkan hal ini untuk mengendalikan masyarakat dan menggerakkan nasionalisme. Yakuza ikut direkrut oleh pemerintah Jepang dalam aksi pendudukan di Manchuria dan Cina oleh Jepang tahun 1930-an. Para Yakuza dikirim ke daerah tersebut untuk merebut tanah, dan memperoleh hak monopoli sebagai imbalan.
Peruntungan kaum Yakuza berubah setelah Jepang menyerang Pearl Harbor. Militer mengambil alih kendali dari tangan Yakuza. Para anggota Yakuza akhirnya harus memilih apakah bergabung dalam birokrasi pemerintah, jadi tentara atau masuk penjara. Dapat dikatakan pamor Yakuza menjadi tenggelam.
Setelah Jepang menyerah, para anggota Yakuza kembali ke masyarakat. Muncul satu orang yang berhasil mempersatukan seluruh organisasi Yakuza. Orang itu adalah Yoshio Kodame, seorang eks militer dengan pangkat terakhir Admiral Muda (yang dicapainya di usia 34 tahun). Yoshio Kodame berhasil mempersatukan dua fraksi besar Yakuza, yaitu Yamaguchi-gumi yang dipimpin Kazuo Taoka, dan Tosei-kai yang dipimpin Hisayuki Machii. Yakuza pun bertambah besar keanggotaannya terutama di periode 1958-1963 saat organisasi Yakuza diperkirakan memiliki anggota 184.000 orang atau lebih banyak daripada anggota tentara angkatan darat Jepang saat itu. Yoshio Kodame dinobatkan sebagai godfather-nya Yakuza.
[1] Tekiya (pedagang) pada kenyataannya, kaum Tekiya ini suka menipu dan memeras sesama pedagang. Walau begitu, kaum ini punya sistem kekerabatan yang kuat. Ada hubungan kuat antara Oyabun (Bos (bapak)) dan Kobun (bawahan (anak)).
[2] Kaum Bakuto (penjudi), awalnya mereka disewa oleh Shogun untuk berjudi melawan para pegawai konstruksi dan irigasi. Tindakan ini dilakukan agar gaji para pegawai konstruksi dan irigasi habis di meja judi dan tenaga mereka bisa disewa dengan harga murah.
D. Harakiri
Seppuku lebih dikenal dengan istilah harakiri ( "merobek perut") yang juga ditulis dengan huruf kanji sebagaimana penulisan pada seppuku, tapi menggunakan urutan terbalik dengan okurigana. Pada tradisi Jepang, istilah seppuku lebih formal.
a. Kebudayaan Seppuku "Hara Kiri" Jepang
Seppuku adalah upacara untuk bunuh diri dan di luar Jepang lebih populer dengan istilah Harakiri, walaupun di Jepang sendiri istilah Harakiri dianggap sebagai istilah yang kasar. Ritual Seppuku biasanya memerlukan keterlibatan aktif paling tidak dua orang, satu yang mau bunuh diri dan satu lagi adalah pendamp ingnya (Kaishakunin) yang bertugas memenggal kepala orang yang melakukan Seppuku. Hanya saja, dalam pemenggalan itu leher yang dipenggal tidak boleh betul-betul putus, harus ada daging yang membuat kepala yang dipenggal tetap menempel pada tubuhnya. Ini sulit, oleh karenanya sang pendamping haruslah jagoan pedang juga.
Sepuku biasanya dilakukan dengan upacara yang rumit. Orang yang hendak bunuh diri mandi dulu bersih-bersih, lantas pakai pakaian putih-putih, makan dulu, baru sesudahnya siap-siap untuk tusuk dan iris dimulai. Duduk diam dengan Tanto diletakkan di depannya. Menulis puisi terlebih dahulu. Selesai, baru itu Tanto diambil lantas ditusukan ke perut agak ke kiri lantas Tanto digeser ke kanan, yang terakhir ke atas sedikit,agar isi perutnya keluar. Selesai, baru sekarang giliran Kaishakunin beraksi menyabet lehernya. Tanto bekas pakai tadi lalu diletakkan di piring bekas makan tadi.
Hanya saja pendamping untuk Seppuku hanya untuk orang yang menjaga kehormatan. Misalnya, kalau seorang Samurai tertangkap oleh musuh, maka seorang pendamping akan ditugaskan untuk memenggalnya. Jika Samurainya itu Samurai tukang pencuri, tukang korupsi atau penjahat kacangan lainnya dan tak ada pendamping, maka dibiarkan mati saja dengan kesakitan sampai kehabisan darah Dan sebagai dampak budaya, kata ’seppuku’ biasa digunakan sebagai metafora seseorang melakukan ”self punishment” sebagai tanggung jawab bila melakukan kesalahan.
Ritual ini telah membudaya di Jepang, sehingga apabila seseorang melakukan kesalahan dan melakukan bunuh diri, maka hal itu sah-sah saja dan dianggap sabagai upaya menebus kesalahan. Dan menurut saya ini adalah sebuah kekerasan karena setiapkali ada orang(warga Jepang) yang melakukan salah, maka ia akan berorientasi untuk bunuh diri, seperti dipaksa oleh keadaan sekitar.
b. Perjuangan keberadaan Hara-kiri
Kehebatan Jepang bangkit dari kehancuran pasca bom atom Nagasaki dan Hiroshima dalam waktu singkat telah memukau dunia, hal ini tidak dapat dilepaskan dari nilai-nilai tradisi yang mereka warisi juga mencengangkan dunia, yakni lewat keberanian, kesetiaan, harga diri, dimana mereka mampu melakukan tindakan bunuh diri.
Tak lain ketika mendengar kata-kata bunuh diri akan terbayang dalam benak kita tentang samurai atau kamikaze. Kedua hal tersebut telah membuat cengang dunia. Samurai yang sangat terkenal dengan keahlian perangnya dan keberanian yang tinggi, mampu melakukan tindakan bunuh diri sebagai sebuah wujud kesetiaan kepada tuannya, atau terhadap negara untuk menjaga harga diri. Misalnya saja, Oda Nobunaga (1534-1582), samurai yang sangat kejam dan pemberani ini, telah dikenal dunia atas usahanya untuk menaklukkan seluruh Jepang. Di samping itu ia juga telah menunjukkan pada dunia bahwa ia adalah seorang samurai yang punya harga diri dan terhormat, dengan melakukan harakiri di saat-saat terjepit dalam serangan pengikutnya yang berkhianat, Akechi Mitsuhide. Ia lebih memilih mati daripada tertangkap dan menjadi tawanan musuh.
Semangat yang tinggi dan berkobar-kobar untuk mempertahankan harga diri atau negerinya setimpal atas kemurahan hati untuknya tetap mengabdi. Semangat ini adalah semangat bushido, semangat yang harus dimiliki oleh setiap samurai. Bunuh diri adalah tindakan perwujudan nilai-nilai tersebut.
Dari perspektif sejarah, perkembangan tradisi harakiri tidak dapat dilepaskan dari pengaruh beberapa kepercayaan masyarakat Jepang seperti Neo-Konfusius, Konfusius, Tao, Zen dan Shito. Tindakan bunuh diri dibuat dalam sebuah ritual yang sering disebut dengan nama harakiri atau secara harfiah berarti membelah perut.

Tindakan harakiri dianggap terhormat karena untuk melakukan ini, harus memiliki keberanian yang sangat luar biasa. Hal ini sangat menyiksa, ditambah lagi tidak boleh menunjukkan ekspresi ketakutan ataupun kesakitan karena hal tersebut merupakan hal yang memalukan bagi seorang samurai yang terhormat dan pemberani. Akan tetapi, bagi mereka yang tidak ingin mempermalukan diri dengan menunjukkan ekspresi tersebut, maka ditugaskanlah seorang kaishaku yang gambar: Tokugawa bertugas untuk memenggal kepala si pelaku untuk mempercepat kematian tanpa harus berlama-lama tersiksa. Ritual inilah yang dikenal masyarakat luas saat ini sebagai harakiri.
Pada awal masa pemerintahan Tokugawa, harakiri sering digunakan sebagai hukuman bagi para samurai yang telah melakukan kejahatan (sedangkan untuk orang biasa, mereka dipukuli sampai mati, atau dipenggal kepalanya). Peningkatan kematian disebabkan harakiri menjadi suatu hal yang mengkhawatirkan hingga pada akhirnya harakiri pun dilarang. Semenjak saat itu, para samurai kemudian berganti pekerjaan, berdasarkan keahlian lain yang mereka miliki, ada yang menjadi pedagang, ataupun pegawai pemerintahan. Bisa dikata regenerasi samurai mulai terhambat dan harakiri dalam sistem hukuman juga berkurang.
Akan tetapi, karena budaya harakiri telah melekat kuat pada kelas samurai, harakiri tetap dilakukan dan jumlah kematian pun semakin meningkat. Walaupun mereka tidak lagi bekerja sebagai samurai, semangat itu tetap selalu ada pada diri mereka dan juga pada sebagian masyarakat Jepang. Hal ini dapat dilihat dengan tingginya tingkat bunuh diri yang terjadi di Jepang telah membuat negara berkembang yang memiliki tingkat bunuh diri paling tinggi. Hal ini disebabkan masyarakat Jepang sangat menjunjung tinggi harga diri, dan sebagai penebusan atas kegagalan dan sebagai wujud penyesalan yang dalam adalah bunuh diri. walaupun dengan cara yang berbeda, tetapi tetap saja penghilangan nyawa masih dianggap sebagai jalan akhir yang dapat ditempuh.
c. Keberadaan harakiri
Saat ini bukan berarti Harakiri sudah tanggal. Melainkan masih menjadi praktek non Samurai yang membuat publik Jepang resah. Betapa tidak, aksi bunuh diri ini juga kerap melanda warga biasa. Mulai dari seniman, pelajar, hingga pejabat yang merasa malu karena terlibat skandal. Beberapa publikasi menyebut, pemerintah Jepang mengeluarkan anggaran sangat besar guna menghentikan ”tradisi” bunuh diri di Jepang. Namun, statistik bunuh diri tetap saja tinggi. Menurut beberapa publikasi, seperti dilakukan oleh Far Easteren Economi Review (1983), Japan Times, dan Ministry of Health and Welfare (2006), menyebutkan tak kurang dari 3.000 kasus bunuh diri di Jepang. Tentu saja ini ke luar dari alur tradisi yang sebenarnya.
Penyimpangan dari alur sejarah adalah karena kasus-kasus bunuh diri di Jepang moderen, jauh dari spirit keberanian, kehormatan, dan etika Samurai yang lain. Satu hal yang sangat kentara, bahwa dalam sejarah Harakiri yang sesungguhnya, praktek Harakiri dilakukan dengan ritual yang agung jauh dari kesan pecundang dan putus asa.
Dalam buku ini, tercantum di halaman 51, tergambar tahap dan proses berlangsungnya Harakiri. Seorang ksatria Samurai yang akan ”bunuh diri”, melakukan beberapa metode khusus. Diantaranya: mandi, mengenakan pakaian terbaik dan biasanya warna putih, memakan makanan yang paling disukai, dan meletakkan alat-alat pembunuh di atas sebuah nampan. Setelah itu, lalu menulis puisi kematian (death poem) yang seindah mungkin. Terakhir, ia harus menyiapkan pisau yang akan digunakan memotong perutnya sendiri, yaitu sebuah pisau pendek yang tajam (bernama Tanta). Ritual ini, bagaimanapun bukti bahwa Harakiri bukan aktivitas sembarangan. Hanya orang-orang berani, setia, jujur, dan tahu malu sajalah yang sanggup melakukan. Bukan oleh para pecundang dan pengecut.
E. Era robot karya Jepang
Ketika robot kerap kali mendatangkan pertentangan di negara Barat, karena adanya kemungkinan mereka dapat menggantikan manusia di masa depan atau akan mengakibatkan emosi palsu, masyarakat Jepang secara umum malah memperlihatkan antusiasme tinggi terhadap segala jenis robot. Beberapa manga dan anime seperti astroboy mungkin memiliki konstribusi paling penting dalam pembentukan perspektif positif masyarakat Jepang terhadap robot.
Cikal bakal robot di Jepang telah ada sejak zaman Edo[1603-1867] yaitu sebuah boneka mekanik yang dikenal sebagai Karakuri Ningyo. Robot mulai benar-benar dikembangkan di Jepang sejak tahun 1973,oleh Professor Ichiro Kato dari universitas Waseda.



a. Asimo
Asimo adalah robot humanoid yang diciptakan oleh Honda Motor Company. Tingginya 130 cm dengan berat 54 kg. Menyerupai astronot kecil yang membawa backpack dan bisa berjalan di atas dua kaki dengan kecepetan 6km/jam. Secara resmi, nama Asimo merupakan akronim dari advance Step in Innovative Mobility. Menurut pernyataan resmi Honda pemberian nama tersebut tidak ada hubungannya dengan nama penulis science fiction dana penemu Three Laws of Robotics, Isaac Asimov.
Selama 2007,telah ada 46 unit Asimo. Per unitnya dibuat dana mendekati satu juta US dolar, dan beberapa unit bisa disewa dengan biaya 166.000 US dolar per tahun. Asimo bisa memberi respon bila namanya dipanggil, menatap wajah seorang yang sedang mengajaknya bicara dan mengenali secara cepat bunyi benda jatuh atau benturan dan menghadap kearah asal suara. Asimo dapat mengenali wajah seseorang, meskipun ia atau orang tersebut sedang bergerak. Asimo dapat mengenali kira-kira 10 orang yang namanya sudah didaftarkan dan dapat memberikan salam kepada pengunjung yang datang dan memberi informasi atas kedatangan seseorang dengan mentransmisikan pesan dan foto pengunjung serta dapat membimbing pengunjung ke tempat yang telah ditentukan.
b. Actroid

Actroid adalah robot humanoid dengan tampilan menyerupa i manusia yang sesungguhnya dikembangkan oleh universitas Osaka dan diproduk si oleh Kokoro Company Ltd.[disvisi animatorik Sanrio] Diperkenalkan pertama kali pada International Robot Exposition tahun 2003 di Tokyo,Jepang.
Banyak produk dengan versi yang berbeda diciptakan setelahnya. Biasanya robot ini dibuat sedemikian rupa sehingga mirip dengan wanita muda keturunan Jepang. Actrod adalah contoh pelopor untuk mesin nyata yang mirip android atau gynoid dalam fiksi ilmiah. Actroid mampu berekspresi seperti mengedipkan mata, berbicara,dan bernafas. Kulit Actroid terbuat dari silicon dan tampak menyerupai kulit manusia asli. Sebanyak 47 sensor penggerak dipasangkan di bagian tubuh atas Actroid sehingga mampu bereaksi secara alami seperti manusia.
Sistem pengindraan Actroid sensor penggerak mampu membuatnya bereaksi cukup cepat untuk melakukan atau menangkis tinju. Namun sejauh ini pergerakan tubuh bagian bawah masih terbatas. Actroid bisa disewa bersama kostumnya untuk memberi salam pada tamu kafe, pusat informasi, kompleks, perusahaan, ataupun museum, dengan biaya 400.000 yen untuk 5 hari termasuk biaya koreografi.
c. Q-Rio
Q-Rio atau Quest for curiosity adalah nama yang diberikan oleh Sony Dream Robot [SDR] pada robot humanoid yang diluncurkan oleh Sony untuk mengikuti kesuksesan pendahulunya, AIBO. Q-Rio memiliki tinggi sekitar 0,6 meter dengan berate sekitar 7,3 kilogramQ-RIO mampu mengenali wajah dan suara untuk mengingat seseorang.
Sebuah video dalam situs resmi Q-RIO memperlihatkan robot itu sedang berinteraksi dengan anak-anak, Q-RIO bisa berlari dengan kecepatan 23cm/detik AIBO AIBO atau Artificial Intelligence Robot adalah salah satu dari beberapa jenis hewan robotic yang dirancang dan dibuat oleh Sony tahun 1999. Mampu untuk berjalan, mengenali lingkungan sekitarnya dan mengenali perintah dengan menginstall software khusus yang bernama AIBO software, AIBO memiliki kemapuan untuk ‘berkembang’ dari tahapan anak anjing sampai anjing dewasa yang dapat mengenali 100 perintah suara. Tanpa AIBO ware, AIBO hanya bisa menjalankan clinicmode dan hanya bisa melakukan gerakan sederhana,.
d. OmniZero
Takeshi Maeda secara mandiri membuat robot bernama OmniZero yang mengundang decak kagum para pecinta robot di negeri Sakura itu. Robot OmniZero karya Maeda sebelumnya telah dibuat dalam beberapa versi. Generasi kesembilan robot ini telah dipamerkan dengan kehebatan bisa berubah-ubah wujud secara otomatis, layaknya robot di film Transformers. Versi terbaru OmniZero ini bisa berubah-ubah sendiri, dari wujud robot humanoid biasa menjadi kendaraan beroda dan juga sebagai tempat duduk manusia.
Demo robot ini memang cukup menarik dan bisa disaksikan di YouTube. Di situ, tampak si robot menggerakkan kepalanya ke belakang sehingga menyediakan tempat bagi orang untuk duduk. Nah, orang yang duduk di tubuh OmniZero bakal digendong ke mana-mana. Robot ini juga bisa bertranformasi jadi kendaraan beroda dan kemudian kembali lagi berubah menjadi robot biasa yang dapat bergerak -gerak layaknya manusia. Sejak tahun 2003, aksi OmniZero memang cukup disukai dengan berbagai kebolehannya. Maeda selaku pembuatnya memang sering bekerja dengan perusahaan robot setempat sehingga mampu membuat robot canggih ini.

BAB III
Kesimpulan dan saran
Budaya Jepang merupakan interaksi antara budaya asli Jomon yang kokoh dengan pengaruh dari luar negeri yang menyusul. Mula-mula Cina dan Korea yang banyak membawa pengaruh, bermula dengan perkembangan budaya Yayoi sekitar 300 SM. Gabungan tradisi budaya Yunani dan India, mempengaruhi seni dan keagamaan Jepang sejak abad ke-6 Masehi, dilengkapi dengan pengenalan agama Buddha sekte Mahayana. Sejak abad ke-16, pengaruh Eropa menonjol, disusul dengan pengaruh Amerika Serikat yang mendominasi Jepang setelah berakhirnya Perang Dunia II. Jepang turut mengembangkan budaya yang original dan unik, dalam seni (ikebana, origami, ukiyo-e), kerajinan tangan (pahatan, tembikar, persembahan (boneka bunraku, tarian tradisional, kabuki, noh, rakugo), dan tradisi (permainan Jepang, onsen, sento, upacara minum teh, taman Jepang), serta makanan Jepang.
Kini, Jepang merupakan salah sebuah pengekspor budaya pop yang terbesar. Anime, manga, mode, film, kesusastraan, permainan video, dan musik Jepang menerima sambutan hangat di seluruh dunia, terutama di negara-negara Asia yang lain. Pemuda Jepang gemar menciptakan trend baru dan kegemaran mengikut gaya mereka mempengaruhi mode dan trend seluruh dunia. Pasar muda-mudi yang amat baik merupakan ujian untuk produk-produk elektronik konsumen yang baru, di mana gaya dan fungsinya ditentukan oleh pengguna Jepang, sebelum dipertimbangkan untuk diedarkan ke seluruh dunia.
Sadar dan merefleksikan secara kritis, sikap juang orang Jepang yang semakin memantapkan proses yang dimilikinya yakni sebuah daya tarik tersendiri, yaitu: disiplin, menghargai waktu, pengembangan keterampilan, partisipasi dan keterlibatan, moral dan etos kerja, komunikasi menengah keatas dan kebawah. Dalam bahan pembelajaran pelaku bisnis, sudah sewajarnya untuk tidak bermentalitas mau instan, baik itu manajer menengah maupun karyawan biasa. Pola pikir mereka sebaiknya adalah orientasi proses (process oriented) dalam mencapai tujuan. Dengan memahai proses perubahan tersebut, merupakan awal dari penyadaran setiap sikap elit dan sikap pelaku bisnis yang ditantang untuk lebih bermutu dan etis.










TUGAS
SOSIOANTROPOLOGI PENDIDIKAN
SIFAT KEBUDAYAAN JEPANG








Disusun Oleh :
Nama              : 1.Ragil Antoningrum  ( 1110500118 )
  2. Restya Ade putir      ( 1110500247 )
  3. Reni selviyanasari     ( 1110500120 )
Kelas               : II C
Jurusan          : Bimbingan dan Konseling




FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
2010 / 2011




Tidak ada komentar:

Posting Komentar